Sejarah
Desa Jembarwangi terletak di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
1. Asal Usul Nama Jembarwangi
- Nama Jembarwangi berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda:
- Jembar, yang berarti "luas."
- Wangi, yang berarti "harum."
- Secara filosofis, nama ini melambangkan wilayah yang luas dan kaya akan nilai-nilai kebaikan, dengan harapan desa ini memberikan kesejahteraan dan keharuman nama bagi warganya.
2. Pemekaran Desa
- Pada awalnya, Desa Jembarwangi merupakan bagian dari Desa Darmawangi dengan nama wilayah Warungbungur.
- Tahun 1982, dimulai proses pemekaran desa untuk mempermudah administrasi dan mempercepat pembangunan.
- Tahun 1983, Desa Jembarwangi resmi berdiri sebagai desa mandiri setelah pemekaran dari Desa Darmawangi.
3. Keunikan dan Sejarah Alam
Temuan Fosil Purba:
Desa Jembarwangi terkenal dengan banyaknya temuan fosil hewan purba. Beberapa di antaranya adalah:- Fosil gading gajah purba stegodon.
- Tempurung kura-kura raksasa.
- Fosil-fosil ini diperkirakan berusia antara 1 hingga 2 juta tahun, menunjukkan bahwa daerah ini memiliki sejarah geologi yang kaya.
Pada tahun 2023, temuan fosil ini diabadikan dalam Site Museum Lembah Cisaar, yang menjadi pusat edukasi dan pelestarian sejarah geologi di desa ini.
4. Kehidupan dan Tradisi Masyarakat
Mata Pencaharian:
Mayoritas masyarakat Desa Jembarwangi bermata pencaharian di bidang pertanian, dengan komoditas utama:- Padi.
- Tembakau.
- Sayuran.
Tradisi Budaya:
- Salah satu ritual yang dilakukan masyarakat adalah Mapag Dewi Sri, sebuah tradisi untuk menyambut panen padi dan memohon keberkahan dari Dewi Sri, yang diyakini sebagai dewi kesuburan dalam kepercayaan lokal.
5. Akses dan Lokasi
- Desa Jembarwangi terletak sekitar 11 km dari pusat Kecamatan Tomo.
- Berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatigede di sebelah selatan dan Kabupaten Majalengka di sebelah timur.
- Dengan kondisi geografis berupa perbukitan, desa ini memiliki panorama alam yang indah, menjadikannya memiliki potensi besar untuk pengembangan desa wisata.
Desa Jembarwangi merupakan wilayah dengan perpaduan sejarah purba, tradisi budaya yang kuat, dan potensi alam yang luar biasa. Ini menjadikannya salah satu desa yang menarik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi dan budaya di Sumedang.
